Sinopsis :
Apakah masa lalu merupakan sesuatu yang harus ditinggalkan?
Sering kali pertanyaan itu menyeruak dalam benakku, akan tetapi dari masa lalu aku belajar segala hal yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Masa lalu adalah negeri asing, yang kita sendiri terkadang lupa berawal dari mana. ‘Seseorang yang mungkin berwajah lugu.’
Dahulu, aku selalu berlindung di ruang sempit, tetapi jiwaku menjelajah langit, hingga dipertemukan dengan bayangan yang menyuruhku kembali pulang saat aku ingin melebur saja di angkasa. Memang semua ini hanya persoalan detak jarum dan angka yang menempel pada dinding rumah, pergelangan tangan, jalan-jalan kota, dan gedung-gedung bertingkat. Kelak detaknya akan menunjuk takhta dari segala risau di dasar sukma, dari runyamnya berjuta-juta sel logika, dan segala andai yang merusak moral jika tak diiringi dengan sebuah tindakan. Tepat 18 Desember 2021. Hampir setahun setelah tutup buku pencarian Tuan Rampung. Akhirnya Tuan datang di malam minggu, malam yang didambakan kawula muda. Tidak tanggung, langsung dengan keluarga besar ternyata; yang selama ini aku doakan. Ya, kamu, Tuan. Tidak ada gerimis malam ini, langit hitam bersinar. Terima kasih telah hadir menyaksikan kisah kami dalam jalur merengkuh bulan.